Sabtu, 31 Desember 2011

Landasan Filsafat




A.Filsafat, Ilmu, dan Ilmu Pendidikan
         Sikun Pribadi (ISPI, 1989) menggambarkan hubungan filsafat, filsafat pendidikan, ilmu pendidikan, ilmu pendidikan praktis, perbuatan mendidik, pengalaman mendidik, dan keyakinan pendidik, sebagai berikut :
1.Filsafat atau filsafat umum atau filsafat negara menjadi sumber segala kegiatan manusia atau mewarnai semua aktivitas warga negara suatu bangsa.
2.Filsafat pendidikan dijabarkan dari filsafat, artinya filsafat pendidikan tidak boleh bertentangan dengan filsafat.

Pantun Acara Suap-suapan


                                   PERNIKAHAN ADAT PALEMBANG

Pergi ke pasar membeli kecap
Beli juga bunga melati
Suap bukan sembarang suap
Suap pertanda kekasih hati
      Sepasang pengantin sungguh serasi
  Bagaikan raja dengan ratunya
  Nenenda beri sesuap nasi
  Tanda kasih yang tak berhingga

Pantun Acara Cacap-cacapan


                               PERNIKAHAN ADAT PALEMBANG

Dengan bismillah aku menyacap
Air kembang si tujuh warna
Do’a selamat slalu ku ucap
Agar bahagia ananda berdua
       Diatas kepala air disiram
Walau sedikit tapi bermakna
Kasih sayang tak kunjung padam
Sedari kecil hingga dewasa

Integral tak tentu dan integral tentu


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP No I-2

                        Nama Sekolah           : SMA Negeri 15 Palembang
                        Mata Pelajaran          : Matematika
                        Kelas / Program        : XII IPA
                        Semester                     : Gazal

Standar Kompetensi
            1.   Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
1.2.   Menghitung integral tak tentu dan integral tentu dari fungsi aljabar dan fungsi trigonometri  yang sederhana.
Indikator
1. Menentukan integral dengan cara subtitusi.
2. Menentukan integral dengan cara parsial.
3. Menentukan integral dangan cara subtitusi trigonometri.

Rumus Integral Tak Tentu


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP No I-1

                        Nama Sekolah           : SMA Negeri 15 Palembang
                        Mata Pelajaran          : Matematika
                        Kelas / Program        : XII IPA
                        Semester                     : Gazal

Standar Kompetensi
            1.   Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
            1.1.   Memahami konsep integral tak tentu dan integral tentu.
Indikator
·                  Menganalisis dan memecahkan masalah dan selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam konsep integral tak tentu dan integral tentu (rasa ingin tahu dan kreatif )

·                  Menunjukkan kemampuan analisis dalam menghitung integral tak tentu dan integral tentu dari fungsi aljabar dan fungsi trigonometri sederhana (teliti, kreatif)

Jumat, 21 Oktober 2011

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif



Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif  Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Pada Materi Turunan Kelas XI IPA Di SMA Negeri 15 Palembang.
  1. Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini arus informasi mengalir deras seolah tanpa hambatan, menghantarkan ke suasana kehidupan semakin rumit (complicated), cepat berubah dan sulit diprediksi (unpredictable). Kondisi ini membawa persaingan yang sangat ketat untuk mendapatkan kehidupan yang layak.

Rabu, 12 Oktober 2011

Uniknya Bilangan Kelipatan


BILANGAN  KELIPATAN

Bilangan kelipatan ternyata mempunyai keunikan tersendiri dan akan mengasyikkan jika kita gunakan sebagai hiburan dan permainan tebak-tebakan dengan rekan disaat senggang untuk mengusir rasa jenuh. Bilangan tersebut diantaranya adalah adalah:
a. Bilangan Kelipatan 2 (dua).

Selasa, 11 Oktober 2011

Tip untuk menjadi orang sukses.


SUKSES dari A sampai Z

Ini adalah sebuah artikel menarik tentang "Tips jadi orang sukses dari A sampai Z" dari kiriman seorang rekan. Berikut ini artikelnya.

Menurut pakarnya, manusia sukses tidak cuma dari IQ saja.

Sejarah Matematika


SEJARAH   TEORI   GRAPH
“ TEKA-TEKI  TUJUH  JEMBATAN  KONISBERG”


       Graph merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang merepresentasikan objek - objek diskrit dan hubungan antara objek – objek tersebut. Representasi visual dari graph adalah dengan menyatakan obyek dengan noktah dan hubungan antara objeknya dengan garis. Untuk selanjutnya kita sebut noktah pada graph sebagai simpul (vertex) dan garis pada graph sebagai sisi (edge).

       Teori graph merupakan sebuah pokok bahasan yang muncul pertama kali pada tahun 1736, yakni ketika Leonhard Euler mencoba untuk mencari solusi dari permasalahan yang sangat terkenal yaitu Jembatan Königsberg. Di kota Königsberg (sebelah timur Prussia, Jerman sekarang), sekarang bernama kota Kaliningrad, terdapat sungai Pregal yang mengalir mengitari pulau Kneiphof lalu bercabang menjadi dua buah anak sungai.
    Konigsberg, sebuah kota di bagian utara Jerman, memiliki  sebuah  kisah  terkenal yang memberikan pengaruh besar pada kehidupan seorang  bernama  Euler  dan  sejarah perkembangan teori Graph. Sungai Pregel yang melalui Konigsberg membagi wilayah daratan pada kota tersebut menjadi empat bagian. Tujuh buah jembatan dibangun di atas sungai tersebut pada bagian yang memungkinkan untuk bepergian antar keempat wilayah tersebut. Pada abad ke-17, warga Konigsberg gemar berjalan di tepi sungai, hingga  akhirnya  beberapa  dari  mereka memikirkan apakah mungkin untuk berjalan di Konigsberg dan melalui setiap jembatan hanya sekali. Hal inilah yang kemudian disebut Teka-Teki Jembatan Konigsberg yang tidak dapat terselesaikan untuk waktu yang cukup lama dan menjadi terkenal di seluruh negeri.

Teka-teki tersebut menarik perhatian Euler, yang diyakini ketika itu berada di St. Petersburg.  Ia kemudian meneliti  bahwa  kasus  tersebut  dapat direpsersentasikan dalam sebuah diagram. Setelah  sekian  banyak  kegagalan  warga Konigsberg untuk menemukan cara melalui seluruh jembatan hanya sekali, hingga akhirnya pada tahun 1736 masalah tersebut dijadikan sebuah kasus matematika dan kemustahilan untuk menyelesaikan teka-teki tersebut terbukti.

Minggu, 09 Oktober 2011

Pemanfaatan Blog

Pemanfaatan Blog pada Peningkatan dan Pemecahan Masalah Pembelajaran Matematika Fadjar Shadiq, M.App.Sc (fadjar_p3g@yahoo.com & www.fadjarp3g.wordpress.com) Widyaiswara PPPPTK Matematika
Abstrak Makalah ini membahas tentang pengalaman penulis dalam mengelola situs fadjarp3g.wordpress.com.

Konstruktivisme


PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Abstrak
Pandangan bahwa siswa membangun pengetahuan sendiri berdasar pengalaman dikenal dengan istilah konstruktivisme. Intinya siswa secara aktif membangun pengetahuan dan maknanya dari pengalaman-pengalaman mereka sendiri baik secara individu maupun sosial. Konsruktivisme  merupakan salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan oleh para guru matematika dalam mengembangkan kemampuan siswa berpikir, bernalar, komunikasi, dan pemecahan masalah baik dalam pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari. Dalam makalah ini selain tujuan  dari pendekatan konstruktivis, juga dibahas mengenai kondisi objektif di lapangan, kendala-kendala yang mungkin timbul, serta kesukaran-kesukaran yang di hadapi guru dalam menggunakan pendekatan ini. Dan diberikan satu contoh RPP serta LKS  pada materi perkalian dua matriks yang menggunakan pendekatan konstruktivisme.
Kata Kunci: Pendekatan, Konstruktivisme, Pembelajaran.