Sabtu, 31 Desember 2011

Pantun Acara Suap-suapan


                                   PERNIKAHAN ADAT PALEMBANG

Pergi ke pasar membeli kecap
Beli juga bunga melati
Suap bukan sembarang suap
Suap pertanda kekasih hati
      Sepasang pengantin sungguh serasi
  Bagaikan raja dengan ratunya
  Nenenda beri sesuap nasi
  Tanda kasih yang tak berhingga

Suap bukan sembarang suap
Suap pertanda kekasih hati
Belum sempurna raga bersantap
Kalau belum santap rohani
       Sempurna sudah raga bersantap
Santapnya roti berselai coklat
Supaya langkah terasa mantap
Janganlah lalai kerjakan Sholat

Langkah mantap cari rejeki
Cari rejeki di kota Palembang
Kalau hidup sedang di uji
Terima dengan hati yang lapang
       Ketika hidup sedang di uji
Haruslah kita berlapang dada
Duduk berdua cari solusi
Insya Allah rumah tangga bahagia

Mengayuh biduk di sungai Musi
Perahu asli buatan Palembang
Menyaksikan pernikahan hari ini
Semua yang datang terasa senang
      Sungai Musi membelah Palembang
      Sebrang ulu dan sebrang ilir
      Di kala hati  sedang bimbang
      Ambillah wudhu perbanyak zikir

Mendayung perahu sampai Losari
Membawa bekal biji kenari
Walau banyak cinta menghampiri
Hanya Lia & Wenang tertambat di hati
Ini hanyalah serangkai pantun
Persembahan dari dalam hati
Semoga bahagia akan beruntun
Selalu mendapat Ridho  Ilahi




PANTUN ACARA SUAP-SUAPAN PERNIKAHAN ADAT PALEMBANG

Pergi ke pasar membeli kecap
Beli juga bunga melati
Suap bukan sembarang suap
Suap pertanda kekasih hati
      Sepasang pengantin sungguh serasi
  Bagaikan raja dengan ratunya
  Nenenda beri sesuap nasi
  Tanda kasih yang tak berhingga

Suap bukan sembarang suap
Suap pertanda kekasih hati
Belum sempurna raga bersantap
Kalau belum santap rohani
       Sempurna sudah raga bersantap
Santapnya roti berselai coklat
Supaya langkah terasa mantap
Janganlah lalai kerjakan Sholat

Langkah mantap cari rejeki
Cari rejeki di kota Palembang
Kalau hidup sedang di uji
Terima dengan hati yang lapang
       Ketika hidup sedang di uji
Haruslah kita berlapang dada
Duduk berdua cari solusi
Insya Allah rumah tangga bahagia

Mengayuh biduk di sungai Musi
Perahu asli buatan Palembang
Menyaksikan pernikahan hari ini
Semua yang datang terasa senang
      Sungai Musi membelah Palembang
      Sebrang ulu dan sebrang ilir
      Di kala hati  sedang bimbang
      Ambillah wudhu perbanyak zikir

Mendayung perahu sampai Losari
Membawa bekal biji kenari
Walau banyak cinta menghampiri
Hanya Lia & Wenang tertambat di hati
Ini hanyalah serangkai pantun
Persembahan dari dalam hati
Semoga bahagia akan beruntun
Selalu mendapat Ridho  Ilahi



2 komentar: