Senin, 12 Desember 2016

Menuju Pembelajaran Matematika Aktif dan Kreatif Bersama Si Topi Pintar


MENUJU PEMBELAJARAN MATEMATIKA AKTIF DAN KREATIF BERSAMA SI “TOPI PINTAR”


Latar Belakang
Pembelajaran merupakan proses yang kompleks. Setiap kata, pikiran, tindakan dan asosiasi sejauh mana kita mengubah lingkungan, presentasi dan rancangan pembelajaran, sejauh itu pula proses berlangsung. Proses pembelajaran di sekolah sangat dipengaruhi oleh seorang guru, karena guru adalah planner, desainer, fasilitator, motivator dan eksekutor. Artinya pengaruh seorang guru sangatlah besar, guru harus mampu memahami bahwa perasaan dan sikap siswa akan terlihat dan berpengaruh kuat terhadap proses belajarnya. (Bobbi DePotter: 2001).
Pentingnya peran guru untuk meningkatkan mutu pendidikan menjadi permasalahan yang selalu masuk ranah kebijakan. Guru menjadi determinan faktor dalam meningkatkan mutu pendidikan baik dalam arti proses maupun hasil, maka upaya peningkatan kompetensi guru harus merupakan proses yang berkelanjutan. Tugas utama seorang guru, selain mendidik  adalah mengajar. Sebagai pengajar, guru dihadapkan pada tuntutan profesi untuk selalu melakukan perbaikan atas kekurangan dan meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas profesional. Guru profesional adalah seorang yang memiliki jabatan guru berdasarkan keilmuan dan keahliannya dengan mengabdikan diri sepenuhnya atas pekerjaan yang dipilihnya, dengan selalu berusaha mengembangkan diri dan keahlian yang berkaitan dengan jabatan gurunya. Sedangkan makna pendidik sebagai agen pembelajaran (learning agent) sebagaimana diuraikan dalam penjelasan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 adalah peran guru antara lain sebagai fasilitator, motivator, pemacu, dan pemberi inspirasi belajar bagi siswanya. Yang dihadapi seorang guru adalah siswa, yang mempunyai perasaan, minat dan ketertarikan terhadap sesuatu bernilai sangat subjektif.

Pembelajaran Matematika Abad 21

Sebagai guru matematika SMA, penulis merancang pembelajaran yang dapat mengakomodir tuntutan abad 21 yaitu dengan menggunakan teknologi yang dimiliki oleh siswa serta menjadi ajang komunikasi dan kolaborasi. Karena sesuatu yang canggih dan berbau online sedang digemari di SMA N 15 Palembang, penulis mencoba mengalihkan dan mencuri sedikit waktu siswa dari bermain game online ke belajar dan berdiskusi secara online, terutama dalam pembelajaran matematika.
Lengkapnya dapat dibaca di sini

Menumbuhkan Sikap Aktif dan Kreatif dalam Pembelajaran Matematika Melalui TOPIN

Pembelajaran merupakan proses yang kompleks. Setiap kata, pikiran, tindakan dan asosiasi sejauh mana kita mengubah lingkungan, presentasi dan rancangan pembelajaran, sejauh itu pula proses berlangsung. Proses pembelajaran di sekolah sangat dipengaruhi oleh seorang guru, karena guru adalah planner, desainer, fasilitator, motivator dan eksekutor. Artinya pengaruh seorang guru sangatlah besar, guru harus mampu memahami bahwa perasaan dan sikap siswa akan terlihat dan berpengaruh kuat terhadap proses belajarnya. (Bobbi DePotter: 2001).
Pentingnya peran guru untuk meningkatkan mutu pendidikan menjadi permasalahan yang selalu masuk ranah kebijakan. Guru menjadi determinan faktor dalam meningkatkan mutu pendidikan baik dalam arti proses maupun hasil, maka upaya peningkatan kompetensi guru harus merupakan proses yang berkelanjutan. Tugas utama seorang guru, selain mendidik  adalah mengajar. Sebagai pengajar, guru dihadapkan pada tuntutan profesi untuk selalu melakukan perbaikan atas kekurangan dan meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas profesional. Guru profesional adalah seorang yang memiliki jabatan guru berdasarkan keilmuan dan keahliannya dengan mengabdikan diri sepenuhnya atas pekerjaan yang dipilihnya, dengan selalu berusaha mengembangkan diri dan keahlian yang berkaitan dengan jabatan gurunya. Sedangkan makna pendidik sebagai agen pembelajaran (learning agent) sebagaimana diuraikan dalam penjelasan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 adalah peran guru antara lain sebagai fasilitator, motivator, pemacu, dan pemberi inspirasi belajar bagi siswanya. Yang dihadapi seorang guru adalah siswa, yang mempunyai perasaan, minat dan ketertarikan terhadap sesuatu bernilai sangat subjektif. 
Lengkapnya bisa dibaca di sini