PERNIKAHAN ADAT PALEMBANG
Pergi ke pasar membeli kecap
Beli juga bunga melati
Suap bukan sembarang suap
Suap pertanda kekasih hati
Sepasang pengantin sungguh serasi
Bagaikan
raja dengan ratunya
Nenenda
beri sesuap nasi
Suap bukan sembarang suap
Suap pertanda kekasih hati
Belum sempurna raga
bersantap
Kalau belum santap rohani
Sempurna sudah raga bersantap
Santapnya roti berselai coklat
Supaya langkah terasa mantap
Janganlah lalai kerjakan Sholat
Langkah mantap cari rejeki
Cari rejeki di kota
Palembang
Kalau hidup sedang di uji
Terima dengan hati yang
lapang
Ketika hidup sedang di uji
Haruslah kita berlapang dada
Duduk berdua cari solusi
Insya Allah rumah tangga bahagia
Mengayuh biduk di sungai
Musi
Perahu asli buatan Palembang
Menyaksikan pernikahan hari
ini
Semua yang datang terasa
senang
Sungai Musi membelah Palembang
Sebrang ulu dan sebrang ilir
Di kala hati sedang bimbang
Ambillah wudhu perbanyak zikir
Mendayung perahu sampai
Losari
Membawa bekal biji kenari
Walau banyak cinta
menghampiri
Hanya Lia & Wenang
tertambat di hati
Ini hanyalah serangkai
pantun
Persembahan dari dalam
hati
Semoga bahagia akan
beruntun
Selalu mendapat
Ridho Ilahi
PANTUN ACARA SUAP-SUAPAN
PERNIKAHAN ADAT PALEMBANG
Pergi ke pasar membeli kecap
Beli juga bunga melati
Suap bukan sembarang suap
Suap pertanda kekasih hati
Sepasang pengantin sungguh serasi
Bagaikan
raja dengan ratunya
Nenenda
beri sesuap nasi
Tanda kasih
yang tak berhingga
Suap bukan sembarang suap
Suap pertanda kekasih hati
Belum sempurna raga
bersantap
Kalau belum santap rohani
Sempurna sudah raga bersantap
Santapnya roti berselai coklat
Supaya langkah terasa mantap
Janganlah lalai kerjakan Sholat
Langkah mantap cari rejeki
Cari rejeki di kota
Palembang
Kalau hidup sedang di uji
Terima dengan hati yang
lapang
Ketika hidup sedang di uji
Haruslah kita berlapang dada
Duduk berdua cari solusi
Insya Allah rumah tangga bahagia
Mengayuh biduk di sungai
Musi
Perahu asli buatan Palembang
Menyaksikan pernikahan hari
ini
Semua yang datang terasa
senang
Sungai Musi membelah Palembang
Sebrang ulu dan sebrang ilir
Di kala hati sedang bimbang
Ambillah wudhu perbanyak zikir
Mendayung perahu sampai
Losari
Membawa bekal biji kenari
Walau banyak cinta
menghampiri
Hanya Lia & Wenang
tertambat di hati
Ini hanyalah serangkai
pantun
Persembahan dari dalam
hati
Semoga bahagia akan
beruntun
Selalu mendapat
Ridho Ilahi
mksh, saya udah mengcopy filenya.....
BalasHapusJazakallah..Syukron
BalasHapus