“ TEKA-TEKI TUJUH
JEMBATAN KONISBERG”
Oleh : NURHAYATI
. A. LATAR BELAKANG
Graph merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang
merepresentasikan objek - objek diskrit dan hubungan antara objek – objek
tersebut. Representasi visual dari graph adalah dengan menyatakan obyek dengan
noktah dan hubungan antara objeknya dengan garis. Untuk selanjutnya kita sebut
noktah pada graph sebagai simpul (vertex) dan garis pada graph sebagai sisi
(edge).
Teori graph merupakan sebuah pokok bahasan yang muncul pertama kali
pada tahun 1736, yakni ketika Leonhard Euler mencoba untuk mencari solusi dari
permasalahan yang sangat terkenal yaitu Jembatan Königsberg. Di kota Königsberg
(sebelah timur Prussia, Jerman sekarang), sekarang bernama kota Kaliningrad,
terdapat sungai Pregal yang mengalir mengitari pulau Kneiphof lalu bercabang
menjadi dua buah anak sungai.
Konigsberg, sebuah
kota di bagian utara Jerman, memiliki sebuah kisah terkenal
yang memberikan pengaruh besar pada kehidupan seorang bernama
Euler dan sejarah perkembangan teori Graph. Sungai Pregel yang
melalui Konigsberg membagi wilayah daratan pada kota tersebut menjadi empat
bagian. Tujuh buah jembatan dibangun di atas sungai tersebut pada bagian yang
memungkinkan untuk bepergian antar keempat wilayah tersebut. Pada abad ke-17,
warga Konigsberg gemar berjalan di tepi sungai, hingga akhirnya
beberapa dari mereka memikirkan apakah mungkin untuk berjalan di
Konigsberg dan melalui setiap jembatan hanya sekali. Hal inilah yang kemudian
disebut Teka-Teki Jembatan Konigsberg yang tidak dapat terselesaikan untuk
waktu yang cukup lama dan menjadi terkenal di seluruh negeri.
Teka-teki tersebut menarik perhatian Euler, yang
diyakini ketika itu berada di St. Petersburg. Ia kemudian meneliti
bahwa kasus tersebut dapat direpsersentasikan dalam sebuah
diagram. Setelah sekian banyak kegagalan warga
Konigsberg untuk menemukan cara melalui seluruh jembatan hanya sekali, hingga
akhirnya pada tahun 1736 masalah tersebut dijadikan sebuah kasus matematika dan
kemustahilan untuk menyelesaikan teka-teki tersebut terbukti.
B. PEMBAHASAN
Masalah jembatan
Königsberg ini adalah, mungkinkah melalui ketujuh buah jembatan itu
masing-masing tepat satu kali, dan kembali lagi ke tempat semula? Kemudian
tahun 1736 seorang matematikawan Swiss, Leonhard Euler, adalah orang pertama
yang berhasil menemukan jawaban masalah itu dengan memodelkan masalah ini ke
dalam graph. Daratan (titik-titik yang dihubungkan oleh jembatan) dinyatakan
sebagai titik (noktah) yang disebut simpul atau titik (vertex) dan jembatan
dinyatakan sebagai garis-garis yang disebut sisi atau garis (edge).Euler
memberi permisalan daratan sebagai sebuah titik, setiap titik diberi label A,
B, C, dan D.
Euler mengungkapkan
bahwa tidak mungkin seseorang berjalan melewati tepat satu kali masing-masing
jembatan dan kembali lagi ke tempat semula, karena pada graph model jembatan
Königsberg itu tidak semua simpul berderajat genap (derajat sebuah simpul
adalah jumlah sisi yang bersisian dengan simpul yang bersangkutan).
Teori graph merupakan salah satu pokok bahasan yang sudah sangat tua usianya tetapi memiliki banyak terapan praktis hingga saat ini. Graph digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Representasi visual dari graf adalah dengan menyatakan objek sebagai noktah, bulatan, atau titik, sedangkan hubungan antara objek dinyatakan dengan sisi atau garis.
Teori graph merupakan salah satu pokok bahasan yang sudah sangat tua usianya tetapi memiliki banyak terapan praktis hingga saat ini. Graph digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Representasi visual dari graf adalah dengan menyatakan objek sebagai noktah, bulatan, atau titik, sedangkan hubungan antara objek dinyatakan dengan sisi atau garis.
Dalam kasus jembatan Konigsberg huruf C akan muncul
sebanyak tiga kali (BAC, DAC, BDC) karena terdapat lima jembatan yang menyusun
jalan menuju C. Kemudian, karena tiga jembatan menyusun jalan menuju A, maka A
akan muncul sebanyak dua kali (CDA, BDA). Dengan cara serupa kita dapatkan
bahwa kemunculan B dan D juga dua kali. Maka dalam kombinasi delapan huruf
sebagai solusi dengan kemunculan huruf ,C dan D sebanyak masing-masing dua
kali, ternyata kombinasi seperti itu tidak mungkin ada, sehingga kesimpulannya
adalah bahwa teka-teki Konigsberg adalah mustahil.
1. Analisis Euler
Pertama, Euler menunjukkan bahwa
pilihan rute di dalam setiap daratan tidak relevan. Satu-satunya fitur
penting dari rute adalah urutan jembatan menyeberang. Hal ini memungkinkan
dia untuk merumuskan masalah dalam hal abstrak (meletakkan dasar-dasar teori graph ),
menghilangkan semua fitur kecuali daftar massa tanah dan jembatan yang
menghubungkan mereka. Dalam istilah modern, masing-masing satu
menggantikan massa tanah dengan sebuah "abstrak titik "atau
node, dan masing-masing jembatan dengan koneksi abstrak, sebuah"tepi ",
yang hanya berfungsi untuk merekam yang sepasang simpul (massa tanah) yang
dihubungkan dengan jembatan itu. Struktur matematika yang dihasilkan
disebut graph.
Karena
hanya informasi koneksi yang relevan, bentuk representasi bergambar grafik
mungkin terdistorsi dengan cara apapun, tanpa mengubah grafik itu
sendiri. Hanya keberadaan (atau kekurangan) dari tepi antara setiap
pasangan node adalah signifikan. Sebagai contoh, tidak masalah apakah tepi
digambar lurus atau melengkung, atau apakah satu node adalah ke kiri atau kanan
lain.
Selanjutnya,
Euler mengamati bahwa (kecuali pada titik akhir dari berjalan), setiap kali
salah satu titik masuk dengan jembatan, satu daun titik dengan
jembatan. Dengan kata lain, selama yang berjalan pada grafik, jumlah kali
memasuki simpul non-terminal sama dengan berapa kali satu daun
itu. Sekarang, jika setiap jembatan dilalui tepat satu kali, itu berarti
bahwa, untuk setiap massa tanah (kecuali mungkin untuk yang dipilih untuk mulai
dan selesai), jumlah jembatan menyentuh daratan bahkan (setengah
dari mereka, pada khususnya traversal, akan dilalui "menuju" daratan
tersebut; setengah lainnya, "jauh" dari itu). Namun, keempat
massa tanah dalam masalah asli tersentuh oleh ganjil jembatan (satu
disentuh oleh 5 jembatan, dan masing-masing tiga lainnya disentuh oleh
3). Karena, paling tidak, dua massa tanah dapat berfungsi sebagai titik
akhir dari jalan putatif, proposisi berjalan kaki melintasi jembatan setiap
kali mengarah ke kontradiksi.
Dalam
bahasa modern, Euler menunjukkan bahwa kemungkinan berjalan melalui grafik,
melintasi setiap sisi tepat satu kali, tergantung padaderajat dari
simpul-simpul. Derajat dari sebuah node adalah jumlah edge
menyentuhnya. argumen Euler menunjukkan bahwa kondisi yang diperlukan
untuk berjalan dari bentuk yang diinginkan adalah bahwa grafik dihubungkan dan
memiliki tepat nol atau dua simpul berderajat ganjil. Kondisi ini ternyata
juga cukup-hasil dinyatakan oleh Euler dan kemudian dibuktikan oleh Carl Hierholzer . Seperti
jalan-jalan sekarang disebut jalur Euler atau
jalan Euler untuk menghormatinya. Selanjutnya, jika ada
node derajat ganjil, maka setiap path Euler akan dimulai pada salah satu dari
mereka dan berakhir pada yang lain. Karena grafik yang sesuai dengan
Königsberg historis memiliki empat node derajat aneh, ia tidak dapat memiliki
jalur Euler.
Alternatif
bentuk masalah meminta jalan yang melintasi semua jembatan dan juga memiliki
sama titik awal dan akhir. Seperti berjalan-jalan disebut sirkuit Euler atau tur
Euler. Seperti sebuah sirkuit ada jika, dan hanya jika, grafik
tersambung, dan tidak ada node derajat aneh sama sekali. Semua sirkuit
Euler juga jalur Euler, tetapi tidak semua jalan Euler adalah sirkuit Euler.
Hasil analisa Euler, pada tanggal 2
Agustus 1735 disampaikan kepada St Petersburg Academy dan diterbitkan
sebagai geometriam problematis solutio situs iklan pertinentis (
pemecahan masalah yang berkaitan dengan geometri posisi) di Commentarii
scientiarum academiae Petropolitanae jurnal pada 1741.
2.
Solusi Euler
Untuk membuktikan hasilnya, Euler memformulakan masalah
itu dalam teori graf, dengan menganalogikan pada kasus Königsberg. Pertama,
dengan mengeliminasi semua fitur kecuali daratan dan jembatan yang
menghubungkannya; kedua, dengan mengganti daratan dengan titik, disebut
simpul(vertex) dan tiap jembatan dengan garis. Disebut sisi (edge). Hasil
struktur matematikanya disebut graph. Bentuk dari graph dapat diubah-ubah dalam
berbagai cara tanpa mengubah graph itu sendiri, selama sisi dari simpul tidak
diubah. Tidak bermasalah antara sisi yang berbentuk lurus atau lengkung, atau
simpul yang terletak di sisi kiri atau kanan sisi lainnya. Euler menyadari
bahwa masalah itu dapat diselesaikan berdasarkan derajat dari simpul–simpulnya.
Derajat dari tiap simpul adalah jumlah sisi yang bersinggungan dengannya, pada
graph jembatan Königsberg, tiga simpul mempunyai derajat 3 dan salah satu
berderajat 5. Euler menunjukkan sirkuit yang kita inginkan hanya mungkin jika
tidak ada simpul yang berderajat negatif. Cara perjalanan itu disebut sirkuit
euler. Karena graph Königsberg ini mempunyai 4 simpul yang berderajat ganjil
maka graph ini tidak mempunyai sirkuit euler.
Masalah ini dapat dikembangkan seperti berikut ini,
ketika kita diminta untuk menyusun rute yang melintasi semua jembatan tapi
tidak perlu punya titik mula dan akhir yang sama. Lintasan ini disebut lintasan
Euler. Lintasan ini dimungkinkan ada jika dan hanya jika:
a) Graph ini tidak punya simpul yang berderajat ganjil.
b) Tepat ada 2 simpul yang berderajat ganjil, dan kedua simpul itu akan
menjadi titil awal dan akhir. (ini juga hal yang mustahil untuk graph jembatan
Königsberg).
3. Signifikasi dalam sejarah matematika
Pada sejarah perkembangan matematika, solusi Euler
tentang jembatan Königsberg dianggap sebagai teorema pertama dari teori graph,
yang sekarang digeneralisasi sebagai cabang ilmu kombinatorial (meskipun
masalah kombinatorial telah ditemukan sebelumnya). Sebagai tambahan, sesuai
pengakuan Euler bahwa kuncinya terletak pada jumlah jembatan dan daftar
dari titik akhirnya (lebih dari posisi aslinya) ditandai dengan perkembangan topologi.
Perbedaan antara layout nyata dan skema graph adalah contoh yang bagus dari ide
bahwa topologi tidak berpatokan pada bentuk asli benda.
4. Keadaan jembatan Konigsberg
sekarang
Dua dari tujuh jembatan asli hancur saat pengeboman
sekutu ke Königsberg pada Perang Dunia II. Dua lainnya dirusak oleh Rusia dan
diganti dengan jembatan modern.Tinggal 3 lainnya yang tersisa, meskipun hanya
ada 2 yang berasal dari masa Euler (salah satu dibangun ulang oleh Jerman pada
1935). Menurut teori graph, dua dari simpul sekarang mempunyai derajat 2, dan 2
lainnya punya derajat 3. Karena itu, sekarang lintasan Euler mungkin dapat
dibentuk, tapi karena harus dimulai dari sebuah pulau dan berakhir pada pulau
yang berbeda.
5. Penerapan Teori Graph.
Secara
informal, suatu graph adalah himpunan benda-benda yang ada dalam matematika dan ilmu komputer, teori graph adalah cabang
kajian yang disebut simpul
(vertex atau node) yang terhubung oleh sisi
(edge) atau busur
(arc). Biasanya graph digambarkan sebagai kumpulan titik-titik
(melambangkan simpul) yang dihubungkan oleh garis-garis (melambangkan sisi)
atau garis berpanah (melambangkan busur). Suatu sisi dapat menghubungkan suatu
simpul dengan simpul yang sama. Sisi yang demikian dinamakan gelang
(loop).Banyak sekali struktur yang bisa direpresentasikan dengan graph,
dan banyak masalah yang bisa diselesaikan dengan bantuan graph. Jaringan
persahabatan pada Friendster bisa
direpresentasikan dengan graf: simpul-simpulnya adalah para pemakai Friendster
dan ada sisi antara A dan B jika dan hanya jika A berteman (berkoinsidensi)
dengan B. Perkembangan algoritma untuk menangani
graph akan berdampak besar bagi ilmu komputer.
Contoh-Contoh Pemakaian
Graph.
Lintasan Terpendek (Shortest Path)
·
graph berbobot (weighted
graph),
·
lintasan terpendek: lintasan yang memiliki total bobot
minimum.
·
Contoh aplikasi:
1.
Menentukan jarak
terpendek/waktu tempuh tersingkat/ongkos termurah antara dua buah kota
2.
Menentukan waktu tersingkat
pengiriman pesan (message) antara dua
buah terminal pada jaringan komputer.
·
Terdapat beberapa jenis persoalan lintasan terpendek, antara
lain:
a.
Lintasan terpendek antara dua
buah simpul tertentu.
b.
Lintasan terpendek antara semua
pasangan simpul.
c.
Lintasan terpendek dari simpul
tertentu ke semua simpul yang lain.
d.
Lintasan terpendek abtara dua
buah simpul yang melalui beberapa simpul tertentu.
Persoalan Perjalanan
Pedagang (Travelling Salesperson Problem
- TSP)
Diberikan sejumlah kota dan jarak antar kota. Tentukan sirkuit
terpendek yang harus dilalui oleh seorang pedagang bila pedagang itu berangkat
dari sebuah kota asal dan menyinggahi setiap kota tepat satu kali dan kembali lagi
ke kota asal keberangkatan.
Persoalan Tukang Pos Cina (Chinese Postman Problem)
Dikemukakan oleh Mei Gan
(berasal dari Cina) pada tahun 1962.
Masalahnya adalah sebagai
berikut: seorang tukang pos akan mengantar surat ke alamat-alamat sepanjang
jalan di suatu daerah. Bagaimana ia merencanakan rute perjalanannya supaya ia
melewati setiap jalan tepat sekali dan kembali lagi ke tempat awal
keberangkatan.
C.
KESIMPULAN
Teka-teki jembatan Konigsberg adalah mustahil. Teka-Teki
Jembatan Konigsberg telah membuka jalan bagi terciptanya teorema baru yang
disebut teorema graph. Aplikasi teorema graph menganalogikan setiap jembatan
sebagai sisi dan setiap daratan sebagai simpul pada graph, sehingga terbentuk
sebuah graph lengkap. Dan dengan memperhitungkan derajat dari setiap simpul
yang terdapat dalam graph, menggunakan metode yang diungkapkan dalam pembuktian
di atas, kita akan dapat mengetahui apakah graph tersebut
merupakan suatu lintasan di mana setiap sisi dilalui hanya satu kali saja.
Fakta bahwa teorema graph lahir ketika Euler menyelesaikan masalah berdasarkan
Teka-Teki Jembatan Konigsberg menyatakan hubungan tersendiri antara jaringan
spasial (seperti jalur transportasi) dengan graph.
REFERENSI
Diakses Sabtu,
17 Juni 2011. Pkl. 22.01
http://portalunique.blogspot.com/2010/12/10-matematikawan-terbesar-sepanjang.html.
Diakses Sabtu, 17 Juni 2011. Pkl. 22.10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar