Model-Model Pembelajaran
Soekamto (dalam Trianto, 2009: 22) mengemukakan
maksud dari model pembelajaran adalah: kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas
belajar-mengajar.
Arends (dalam Trianto, 2009: 22) menyatakan “the
term teaching model refers to a particular approach to instruction that
includes its goals, syntax, environment, and management system.” Istilah
model penegajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk
tujuannya, sintaksnya, lingkungannya, dan sistem pengelolaannya.
Model pembelajaran juga dapat dimaknai sebagai
perangkat rencana atau pola yang dapat dipergunakan untuk merancang bahan-bahan
pembelajaran serta membimbing aktivias pembelajaran di kelasatau di
tempat-tempat lain yang melaksanakan aktivitas-aktivitas pembelajaran.
(Aunurrahman, 2009:146)
Joyce & Weil mendefinisikan model pembelajaran
sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
pembelajaran.
Model
pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru sangat beragam diantaranya adalah
sebagai berikut:
- Model pembelajaran pengajuan soal (problem possing).
Model pembelajaran ini mewajibkan para peserta
didik untuk mengajukan soal sendiri melalui belajar soal (berlatih soal) secara
mandiri.
- Model pembelajaran dengan pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning-CTL).
Model pembelajaran ini membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata peserta didik
dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat.
- Model Pembelajaran Pakem.
Model pembelajaran dimana pembelajaran bersifat
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
- Model Pembelajaran Quantum (quantum teaching)
Model pembelajaran ini menggubah (mengorkestrasi)
suasana belajar menjadi suasana yang menyenangkan bagi peserta didik.
- Model Pembelajaran Berbalik (reciprocal teaching)
Model pembelajaran dimana peserta didik
menyampaikan materi kembali seperti guru menerangkan materi tersebut.
- Model Pembelajaran Tutor Sebaya.
Model pembelajaran yang membantu peserta didik di
dalam mengajarkan materi kepada teman-temannya.
- Model Pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME)
Model pembelajaran matematika di sekolah yang
bertitik tolak dari hal-hal yang real bagi kehidupan peserta didik
- Model pembelajaran Langsung
Model pembelajaran dimana proses
pembelajaran, peran guru sangat dominan dan berpusat pada guru (teacher
center)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar