SEBUAH
DISKUSI TENTANG MAKALAH
BRUCE REZNICK’S
Makalah ini merupakan
hasil diskusi tentang Bruce Reznick’s
masih dalam rangka reformasi matematika. Mengambil trik penipuan dalam
berdagang, orang mengembangkannya ketika harus membuat makalah/paper sewaktu
tidak mempunyai ide. Ingram Olkin mencoba mengatasi hal ini dengan memberi
kuliah ilmiah, lalu diskusi. Diskusi pertama tentang “penekanan ucapan
terimakasih”, diskusi kedua menekankan “pilihan yang mendukung pembahasan
pertama”. Awal diskusi biasanya berupa “saya senang menawarkan penekanan ucapan
terima kasih”.
Motivasi awalnya adalah tiga hal pokok tentang
matematika, yaitu: penelitian matematika, pendidik matematika, dan psikologi
pendidikan matematika. Biasanya hal ini diabaikan, sangat jarang psikologi
pendidikan mengundang peneliti matematika untuk menyatakan pendapatnya. Jadi tujuan
diskusi ini untuk memberi kesempatan. Tema lain yang sering terdengar adalah
penekanan pada studi kasus. Kurikulum khusus contohnya akan diberikan di kelas,
diobservasi, dan disimpulkan.
Kembali ke Putnam, Olkin
sangat tertarik pada obrolan dan lawakan yang ada. Seorang anggota klub
matematika Richard Feynman dalam bukunya
“ Surely You’re Jocking” memberi
komentar bahwa untuk masalah yang butuh waktu 50 detik untuk pemecahannya, tapi
mereka hanya diberi waktu 40 detik. Jadi pertanyaannya bagaimana bisa menjawab
dengan waktu yang lebih sedikit? Berarti ada satu hal yang tidak dapat
dijelaskan tapi merupakan pemecahan masalah. Dibukunya Feynman melakukan test
pada semut yang berbaris mengikuti garis gula, kita harus memahami
mekanismenya.
Dalam
matematika kita menggunakan
kata "indah" untuk merujuk kepada masalah,
teori atau solusi
dan istilah yang umumnya dimengerti.Tetapi
individu yang belum berpengalaman
tidak tahu apa arti istilah indah.
Sebuah survei 1983 misalnya
(Schoenfeld, 1983) menunjukkan bahwa lima
set agak berbeda
dari program pemecahan
masalah banner:
1. Seminar untuk mempersiapkan siswa mengikuti kompetisi seperti Putnam tersebut.
1. Seminar untuk mempersiapkan siswa mengikuti kompetisi seperti Putnam tersebut.
2. Program yang dirancang untuk mempersiapkan
siswa berpikir kritis.
3. Kursus bagi guru matematika yang
ditekankan pada cara pemecahan masalah, sehingga
mereka bisa mengajarkan pada murid-muridnya.
4. Program dalam pemodelan matematika.
5. Program remedial untuk membantu siswa
mengembangkan dasar berpikir.
Tiga
pertanyaan awal yang
paling penting dalam pemecahan
masalah yang harus dihadapi adalah: (a)
Apakah ada solusi?
(b) Apa yang perlu
saya ketahui untuk mencari
solusi? (c) Seperti apa solusi
nya? Semua pertanyaan ini dijawab oleh Putnam yang tahu
bahwa ada solusi yang mungkin pendek dan cerdas serta tidak membutuhkan banyak
pengetahuan.
Peserta dari diskusi ini adalah:
- Ingram Olkin, Stanford University
- Bruce Reznick, University of Illinois
- Alan H. Schoenfeld, University of California, Berkeley
- Ed Dubinsky, Purdue University
- Lester Senechal, Mount Holyoak College
- Gaea Leinhardt, University of Pittsburgh
- John Addison, University of California, Berkeley
- Robert Davis, Rutgers University
Berikut ini adalah dialog pada diskusi
tersebut:
Bruce Reznick, Disini saya ingin mengangkat satu masalah penelitian matematika . Pertanyaan
dari masalah yang
mengarah ke masalah lain menyebabkan beberapa
pertanyaan yang tidak menyenangkan.
Apakah ada orang yang
memecahkan masalah yang peduli tentang
penyelesaian mereka? Ada banyak
orang yang menganggap masalah
tidak lagi menarik
setelah dipecahkan. Sikap tertentu
ditemukan lebih dari
sekedar pemecahan masalah. Saya
berada di pertemuan AMS Toronto sekitar
tujuh tahun yang lalu, di mana Dieudonné itu-berbicara
tentang Bourbaki Dia
ditanya mengapa tidak ada teori Galois di Bourbaki, dan dia berkata,
"Karena tidak menimbulkan pertanyaan yang
menarik." Ini tampaknya
untuk saya menjadi suatu ide yang steril dari
apa keindahan matematika
adalah bahwa, meskipun
saya tidak suka
Bourbaki sebelumnya, saya memutuskan pada
titik bahwa aku pernah
membeli buku.
Ed Dubinsky,
Menurut saya, mengikuti konferensi matematika dan berbicara
tentang Putnam akan meningkatkan pertanyaan penting. Saya pikir hal ini sangat
penting dan butuh penelitian. Pertanyaannya adalah satu jenis ilmu matematika
atau ada dua?
Kepedulian ahli
matematika adalah kelanjutan spesies, pendidikan, dan jumlah rata-rata peneliti
matematika, orang yang dari awal berbakat. Isu kedua mungkin isu fundamental
tentang pendidik matematika: peningkatan jumlah orang-orang yang memahami
matematika yang berguna dimasa datang.
Saya pikir yang perlu dipertanyakan dalam konteks ini
adalah: Apa hubungan antara keduanya?
Dalam hal apa pertanyan itu sama? Dimana perbedaannya? Walaupun saya memiliki pengalaman
di kedua wilayah
ini, saya menemukan diri saya
benar-benar bingung. Saya perlu tahu lebih banyak tentang apa pengetahuan matematika, dan saya pikir
masalah yang harus
menjadi bagian dari agenda jangka panjang kami.
Lester Senechal, Saya ingin
memberi komentar tentang indikator. Menurut saya Putnam memiliki lebih banyak
indikator tetapi lebih banyak untuk laki-laki. Saya pikir Putnam adalah
aktivitas laki-laki dan tidak bagus buat wanita. Saya sendiri selama mengikuti
pendidikan di sini sangat menikmati latihan dan saya pikir baik untuk semua
orang. Saya menemukan wanita tidak suka latihan. Saya pikir ada yang mengancam
Putnam bagi wanita dan saya takut ini hanya untuk murid-murid minoritas. Putnam
memang hebat tetapi juga harus menyadari sisi lain dari ini.
Gaea Leinhardt. Saya ingin kembali ke tema
yang diangkat oleh Ed Dubinsky, yang berhubungan dengan tujuan literasi dalam
instruksi matematika.. Satu hal yang saya
pikir adalah tentang "masalah kelompok," dan itu berhubungan
langsung dengan konferensi ini.
Yang saya maksud dengan
masalah kelompok, Anda perlu untuk memperluas kelompok
warga matematis yang kompeten.
Amerika
Serikat perlu mendapatkan
level dasar matematika tingkat 4, pada saat itu guru SD mempunyai kompetensi
tingkat 4. Jadi sangat diperlukan pendalaman materi untuk meningkatkan level
mereka. Saya pikir aktivitas pendalaman materi ini akan mempengaruhi grup secara
selektif walaupun tidak dapat meningkatkan jumlah orang yang lebih baik. Kita
harus peduli dengan cara yang sama ketika guru berpikir. Kita perlu mengekspose
mode agar guru merasa nyaman dan aman dalam mempelajari sesuatu, mengeksplorasi
penyelidikan, memungkinkan siswa mereka
diberi kebebasan untuk terlibat dalam penyelidikan
matematika.
Alan Schoenfeld. Masalah kelompok matematika
cukup serius, dua penelitian terakhir
yang dipublikasikan NRC (National
Research Council) , A Challenge of Number
(1990) dan Renewing US Mathematics (1990),
menunjukkan betapa buruknya hasil 20 tahun yang lalu, ketika penerimaan mahasiswa baru ada 4,6%
dari populasi menyatakan diri sebagai mahasiswa jurusan
mtematika. Kemudian yang terhambat ada 2%. Sekarang yang ingin masuk ke
jurusan matematika hanya 0,8% saja.
John Addison. Saya pikir ada pertukaran populasi antara yang mengambil
jurusan matematika dan yang keluar. Sejumlah besar yang masuk berdasarkan nilai
matematika mereka di SMA dan ternyata menemukan kenyataan bahwa matematika
tidak seperti yang mereka pelajari di SMA., walaupun ada yang meneruskan.
Pertanyaan yang ingin saya munculkan adalah bagaimana Bruce atau seseorang menemukan bahwa “ Putnam Exam “ adalah untuk matematika. Apa konsekwensi dari
fakta luhur kita punya “Putnam Exam “
? Apakah konsekwensinya untuk matematika?
Bruce Reznick. Saya pikir tidak ada
konsekwensi utama. Justru ada peningkatan tertentu pada masalah kelompok. Ada
beberapa departemen yang menghabiskan waktu dalam pemecahan masalah. Ada siswa
yang butuh energi banyak untuk
memecahkan masalah, ada perbedaan pada laki-laki dan wanita, yang lebih banyak
serius dalah wanita. Jadi saya pikir, isi dari suatu ujian berhubungan dengan
gender.
Gaea Leinhardt. Saya tidak berpikir itu gender
terkait dalam cara yang anda sarankan.
Saya melihat dan mengamati anak wanita umur 11-12 tahun menghabiskan hampir
seluruh waktu musim panasnya untuk menulis 200-300 halaman sebuah novel. Ini
adalah aktivitas yang solid. Saya pikir anda akan menemukan sekumpulan wanita
remaja yang solid. Jadi saya pikir itu adalah faktor diskriminatif.
John Addison. Anda bisa lihat bahwa Putnam adalah setengah isi
atau setengah kosong.
Saya pernah menemukan pemenang Putnam adalah siswa lulusan kursus, yang
lebih mengesankan lagi adalah jumlah ahli matematika terkenal yang ada dalam
daftar pemenang Putnam.Saya pikir lebih besar korelasi yang harus diakui. Saya
sudah mengecek di Barkeley, fakultas matematika di bagian aljabar yang tidak
terlalu besar (ada sekitar 73 orang, tapi hanya 10 atau 15 orang saja yang ada
hubungan dengan aljabar ), ada 5 orang dari Putnam.
Ingram Olkin. Saya pikir jumlah menunjukkan caranya. Saya berharap
semakin banyak orang yang menjadi pengikut Putnam. Ambil dari “ Transactions of
The American Mathematical Society dan lihat jumlah orang yang diumumkan dalam
10 tahun ini dan lihat berapa jumlah pemenang Putnam. Saya tebak jumlahnya
tidak sebesar total populasi.
John Addison. Nah, ada hal aneh yang mungkin sangat disayangkan, bahwa hal itu tampaknya
mematikan lebih banyak orang dalam
aljabar dan kombinatorik.
Namun. Saya akan mengatakan
5 dari 10 cukup mengesankan. Ini
menimbulkan pertanyaan menarik, tentu saja, tentang
apakah banyak dari
orang-orang Putnam memulai kompetisi di
sekolah tinggi. Sekarang
ada tiga seri pengujian. Menarik untuk diketahui bahwa pengalaman
panjang termasuk masa di Putnam telah memberi mereka karir dalam matematika.
Apakah yang ingin dilakukan orang atau ini hanyalah suatu input positif?
Bob Davis.. Ed Dubinsky menunjukkan bahwa ada dua hal mendasar yang
kita hadapi dalam persiapan
penelitian matematika dan literasi matematika umum. Yang menjadi pertanyaan
saya apakah dua hal tersebut yang yang dikenal sebagai matematika atau yang
lainnya?
Saya mencari sekolah
tingkat 9 kelas aljabar, disana saya matematika adalah hal yang sangat
spesifik. Anda selalu diajarkan apa yang harus dilakukan; Anda diberitahu
persis bagaimana untuk melakukannya; dan Anda berada dalam masalah besar jika Anda
melakukannya dengan cara lain. Ini dikenal sebagai matematika. Hal mendasar adalah mengikuti instruksi,
melakukan apa yang diperintahkan, dan mengingat
apa yang diberitahukan. Ini kegiatan yang sangat
berbeda dari sebagian
dari kita, termasuk saya sendiri, telah dianggap sebagai
matematika, Beberapa masalah Putnam memberikan
contoh-contoh ini lebih kepada matematika dalam bentuk-bebas. Mereka sangat berbeda
dari masalah matematika
sekolah, karena Anda tidak akan melakukan
semua masalah dengan melakukan apa yang Anda
diperintahkan untuk melakukan atau sesuatu yang
sangat mirip dengan itu.
Ada
beberapa posisi yang
bisa anda ambil tentang hubungan dua jenis
masalah. Sebuah posisi
yang sangat populer mengatakan bahwa Anda harus
melalui semua perintah itu.. Saya tidak setuju alasan ini karena saya melihat
dan menemukan bahwa anak-anak melakukan
hal-hal menarik pada
usia 6 tahun, jadi
kenapa mereka harus melakukan
perintah-perintah seperti itu. Menurut saya tidak perlu seperti itu dalam
mengajar matematika . Hal ini juga menjadi isu sosial. Lihatlah sekolah di New
Jersey, saya lihat perubahan buruk karena mereka diajarkan: Jika
kau belajar apa yang harus kau lakukan, bagaimana melakukannya, maka kau akan
menemukan banyak pekerjaan untuk mu, padahal sesungguhnya tidak ada.
Alan Schoenfeld. Mari kita simpulkan diskusi ini dengan mengacu pada referensi yang
dilakukan pada Bob’s Evaluation dari
kurikulum matematika serta usulan Ed bahwa mungkin ada sekolah matematika dan
matematika yang sesungguhnya.
Webster's New Universal kamus lengkap menawarkan definisi berikut dari masalah panjang.
Defenisi
1 : Sebuah pertanyaan yang membingungkan atau sulit.
Definisi 2 : Dalam matematika, apa pun perlu dilakukan.
Definisi 2 : Dalam matematika, apa pun perlu dilakukan.
Referensi
Schoenfel, Alan. H. 1994. Mathematical Thinking and Problem Solving. Lawrence Erlbaum
Associates, Inc, Publishers 365 Broadway Hillsdale, New Jersey.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar